Tutorial Cara Menggunakan Rumus Pembulatan ke Atas di Excel

Rumus Pembulatan ke Atas di Excel

Microsoft Excel merupakan salah satu aplikasi pengolah data paling populer yang banyak digunakan di dunia kerja, pendidikan, dan bisnis. Salah satu fitur dasar namun penting yang sering digunakan dalam Excel adalah fungsi pembulatan ke atas. Fungsi ini berguna untuk merapikan angka, terutama ketika Anda bekerja dengan data harga, diskon, nilai, atau angka desimal yang ingin dinaikkan ke angka tertentu.

Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari tutorial cara menggunakan rumus pembulatan ke atas di Excel cara yang paling mudah, khususnya untuk pemula secara lengkap.

Mengapa Perlu Menggunakan Rumus Pembulatan ke Atas?

Pembulatan ke atas sangat berguna dalam situasi seperti berikut:

  • Menentukan harga jual tanpa ada pecahan sen (misalnya ke kelipatan 1000)

  • Menghindari nilai yang kurang dari standar minimum yang sudah ditetapkan

  • Memastikan nilai selalu dibulatkan naik, meskipun desimalnya kecil

  • Membuat laporan yang lebih rapi dan mudah dibaca

Excel menyediakan banyak  fungsi pembulatan ke atas yang bisa digunakan sesuai kebutuhan.

Fungsi Pembulatan ke Atas di Excel

Setidaknya terdapat dua fungsi utama yang digunakan untuk membulatkan angka ke atas:

  1. ROUNDUP: Membulatkan angka ke atas berdasarkan jumlah digit desimal tertentu.

  2. CEILING: Membulatkan angka ke atas ke kelipatan tertentu.

1. Fungsi ROUNDUP

Sintaks:

=ROUNDUP(number, num_digits)
  • number: angka yang ingin dibulatkan

  • num_digits: jumlah digit di belakang koma (jika positif), atau ke puluhan, ratusan, dll (jika negatif)

Contoh Penggunaan:

=ROUNDUP(12.345, 2)

Hasil: 12.35
Angka 12.345 dibulatkan ke atas menjadi 12.35 (dua angka di belakang koma).

Contoh lain:

=ROUNDUP(186, -2)

Hasil: 200
Angka 186 dibulatkan ke atas ke kelipatan 100 karena num_digits = -2.

2. Fungsi CEILING

Sintaks:

=CEILING(number, significance)
  • number: angka yang ingin dibulatkan

  • significance: kelipatan ke berapa angka akan dibulatkan ke atas

Contoh Penggunaan:

=CEILING(1280, 100)

Hasil: 1300
Angka 1280 dibulatkan ke atas ke kelipatan 100 terdekat.

Contoh lain:

=CEILING(12.34, 0.1)

Hasil: 12.4
Angka 12.34 dibulatkan ke atas ke kelipatan 0.1.

Baca Juga: Snack Arisan Tanpa Goreng-Gorengan, Lebih Sehat dan Tetap Enak

Perbedaan ROUNDUP dan CEILING

Tentu saja ada beberapa perbedaan terkait penggunaan rumus Roundup dan Ceiling, berikut ini detailnya.

Kriteria ROUNDUP CEILING
Pembulatan Berdasarkan digit desimal Berdasarkan kelipatan tertentu
Penggunaan Untuk hasil dengan digit tertentu Untuk harga atau nilai tetap
Contoh praktis Nilai ujian atau angka statistik Harga jual, diskon, dan pembulatan uang

Tips Menggunakan Rumus Pembulatan ke Atas

Berikut beberapa tips penggunaan Rumus Pembulatan ke Atas di Excel:

  • Gunakan ROUNDUP jika Anda ingin mengontrol jumlah angka di belakang koma.

  • Gunakan CEILING jika Anda ingin membulatkan ke kelipatan tertentu (misalnya ke 500, 1000).

  • Pastikan angka yang dimasukkan sebagai parameter tidak mengandung teks, agar rumus berjalan lancar.

  • Anda bisa menggabungkan pembulatan dengan fungsi lain seperti IF, SUM, atau AVERAGE untuk analisis yang lebih kompleks.

Contoh Penggunaan di Dunia Nyata

Contoh 1: Menentukan Harga Jual
Misalnya, Anda ingin menetapkan semua harga barang dibulatkan ke atas ke kelipatan Rp1.000.

Data harga: Rp13.450
Rumus:

=CEILING(13450, 1000)

Hasil: Rp14.000

Contoh 2: Nilai Ujian Dibulatkan ke Atas Dua Digit
Nilai: 86.234
Rumus:

=ROUNDUP(86.234, 1)

Hasil: 86.3

Fitur pembulatan ke atas di Excel sangat berguna untuk memudahkan analisis data, menghitung harga, serta membuat laporan yang rapi dan profesional. Dengan memahami perbedaan dan cara penggunaan fungsi ROUNDUP dan CEILING, Anda bisa menyesuaikan rumus sesuai kebutuhan.

Dengan mengikuti tutorial  cara menggunakan rumus pembulatan ke atas dari widyadharmapnk.ac.id ini, Anda kini bisa mengelola data dengan lebih presisi dan efisien. Selamat mencoba!

Bagikan:

Related Post

Leave a Comment

Widyadharmapnk